top of page

Sundance Film Festival 2021: Asia x Kineforum Punya Kelas


18 SEPT 2021

13:00-15:00 WIB

Kelas diselenggarakan secara daring melalui ZOOM

 

Kineforum Punya Kelas kali menawarkan topik kelas yang kian diminati belakangan ini, seiring dengan kian ter-”demokratisasi”-nya kegiatan-kegiatan perfilman ke publik umum. Mulai dari pembuatan film, hingga ke penyelenggaraan festival film.


Festival film, terdemokratisasi? Ya. Festival film, baik offline maupun online, semenjak pandemi ini, adalah wadah yang mewabah sebagai tempat berkumpulnya stakeholder perfilman, tempat berdiskusi, bernegosiasi, apresiasi dan sirkulasi film.


Maraknya kegiatan di ranah “pemutaran dan mengelola festival film” di kalangan pegiat film dari pemula hingga profesional, dari yang berskala kecil hingga yang internasional, membuat kami yakin gairah pengetahuan melalui dan tentang film, tak pernah mati. Bahkan pandemi yang melanda dunia belakangan ini, hanya membuat publik semakin penasaran dengan cara-cara baru melakukan kegiatan-kegiatan perfilman. Dari mana saja ide festival bisa bermula? Apa yang bisa dilakukan untuk memulai? Apa yang harus diantisipasi untuk mempertahankan napas kegiatan.


Mari berbagi pengalaman dan ilmu bersama narasumber kami, di kineforum!


Kelas terbuka untuk umum. ⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣Pendaftaran dibuka hingga 17 September 2021.


Kelas akan diselenggarakan secara daring melalui ZOOM pada:


Tanggal 18 September 2021

Pukul 13.00-15.00


Harga tiket Rp30,000


Setiap 1 pembelian tiket kelas 'Festival Film: Dari Nongkrong sampai Business Plan' mendapatkan 1 tiket menonton film Sundance Film Festival 2021: Asia.

Info lengkap film kunjungi sundancefilmfestivalasia.org






 

PENGISI MATERI


Lulu Ratna


Lulu Ratna tinggal di Jakarta, lulusan Antropologi, Universitas Indonesia (1997) dan Pengkajian Seni Urban Sekolah Pascasarjana, Institut Kesenian Jakarta (2020). Pernah bekerja pada beberaoa festival film seperti Jakarta International Film Festival, Festival Film-Video Independen Indonesia, Festival Film Indonesia, Europe on Screen, dan Festival Film Dokumenter Asia Tenggara “ChopShots”, selain diundang menjadi juri di beberapa festival film. Aktif mendistribusikan film pendek Indonesia melalui program film bersama Organisasi Boemboe (boemboe.org) sejak 2003, selain memberi lokakarya festival film melalui COFFIE (Coordination for Film Festival in Indonesia) sejak 2012. Kini pengajar Mata Kuliah Film Festival: Theory & Practice di Program Studi Film, Universitas Multimedia Nusantara ini, menjadi salah satu Program Advisor IDFA (International Documentary Festival Amsterdam).





Sugar Nadia Azier

Sugar adalah film programmer dan manajer kegiatan seni yang berbasis di Jakarta. Ia telah terlibat dalam kegiatan seni dan pemutaran film sejak kuliah, sejak saat itu ia banyak terlibat dalam manajemen dan kurasi film. Sugar pernah menjabat sebagai manajer Kineforum Dewan Kesenian Jakarta pada 2011-2014. Pada 2013, ia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program singkat film preservasi dan restorasi di University of Louis Lumière Paris, France. Pada 2015 pernah berkesempatan menjadi anggota juri pada MiCe Film Festival, youth and children film festival di Valencia, Spanyol. Tahun 2018, Sugar menyelesaikan program pelatihan dan proyek kolaborasi antara kurator muda Asia Tenggara dan Jepang pada program yang diinisiasi oleh Japan Foundation Asia Center. Saat ini ia direktur di Madani Film Festival dan terlibat dalam beberapa projek bersama Garin Nugroho.


Comments


bottom of page