Kolusi Kreatif Nusantara
Di Indonesia cipta sejoli seringkali bermula dari komunitas teater, sebuah tempat pertemuan para pencerita, baik aktor maupun sutradara, di mana mereka bisa berkolaborasi, dan menemukan kecocokan, atau tidak. Di Teater Populer, kecocokan itu terjadi antara Teguh Karya dan Slamet Rahardjo, dan sejak itu mereka kerap berkolaborasi dan antara lain melahirkan film pertama mereka, Wajah Seorang Laki-Laki tahun 1971. Kolusi kreatif mereka terus berlanjut hingga 8 film dan telah menjadi karya klasik film Indonesia sepanjang era tahun 70-an hingga awal 80-an.
Pada generasi selanjutnya, ketika filmmaking menempuh jalan yang baru, dan teater bukan lagi menjadi satu-satunya tempat pertemuan para pencerita, terdapat Riri Riza dan Nicholas Saputra yang telah berkolaborasi sejak tahun 2005 hingga film terakhir mereka, Ada Apa Dengan Cinta 2 masuk daftar film Indonesia terlaris tahun 2016. Program ini akan membawa kita kembali kepada periode awal kolusi kreatif mereka.
Sementara kerja sama Edwin dan Ladya Cheryl dimulai sejak tahun 2005 melalui film pendek Kara Anak Sebatang Pohon. Pasangan cipta sejoli ini telah berproses bersama melalui 5 film yang mendokumentasikan sejarah perasaan mereka terhadap isu sosial Indonesia.