Karena kesibukan orangtuanya yang pemain film dan pemusik, Yoan mencari ulah, dan satu-satunya temannya adalah Bogel, anak pembantunya. Hal yang kurang disadari orangtuanya ini, diketahui kakek-neneknya yang berkunjung. Eksperimen solusi datang silih berganti. Mulai dari disekolahkan hingga diorbitkan ke dunia musik, semuanya menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Karena sesungguhnya yang menjadi akar kesedihan Yoan hanyalah seperti lagu yang dinyanyikannya, yang kini terkenal, “aku sedih, duduk sendiri. Papa pergi, Mama pergi…”
--
Another typical day where the parents are busy with their careers in film and music. Left behind in an empty household, Yoan craves for anything to do. And her sole friend is Bogel, the servants’ son. Yet the parents are hardly aware of this, and only realize it after Yoan’s grandparents’ visit. What to do? Several things were tried, ranging from sending her to school along with Bogel, to raise a career in music for Yoan, who is actually very talented. But with every solution, there are new unforeseen problems. Because at the core of it, Yoan just longs for her parents to be there with her.
Sutradara Nico Pelamonia | Pemeran Yoan Tanamal, Tanty Josepha, Enteng Tanamal | Negara Indonesia | Jenis Fiksi | Tahun 1977 | Durasi 113 menit | Bahasa Indonesia | Format Digital | Klasifikasi Usia 12 DO
Materi pemutaran dari koleksi FLiK - Rumah Sinema Indonesia.
Comments