top of page

Lewat Djam Malam | After the Curfew



Jumat, 6 MAR, 19.30 | Sinema8

Minggu, 15 MAR, 14.30 | Paviliun 28


PAVILIUN 28

Jl. Petogogan 1 No.25

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan


SINEMA8

SUPER 8MM FOUNDATION

Jl. Rawajati Timur no. AM17 Pancoran, Kalibata, Jakarta Selatan

Tautan lokasi bit.ly/sinema8

Donasi Rp30,000

 

Di masa edarnya, konon film Lewat Djam Malam tidak disukai oleh fraksi sayap kiri karena memperlihatkan sosok pejuang yang galau. Memang tokoh utamanya, Iskandar, kecewa oleh korupnya masyarakat negeri yang ia perjuangkan, termasuk oleh kelakuan bekas komandannya sendiri. Fraksi kiri lebih mengomelkan perihal betapa sosok pejuang kok tidak serba gagah dan serba sempurna. Anehnya, narasi omelan itu justru lestari di masa kini oleh kita yang mengaku nasionalis: betapa takutnya sebagian kita untuk tergambar humanis. Lewat Djam Malam adalah sebuah perenungan yang humanis dan menggugah tentang makna pengorbanan, kekecewaan dan korupsi yang menjalari sebuah masyarakat. Film Indonesia pertama yang direstorasi lewat kolaborasi internasional yang antara lain melibatkan World Cinema Foundation yang digagas Martin Scorsese.

 

Tahun produksi 1954

Sutradara Usmar Ismail

Durasi 98 menit

Klasifikasi Usia 15+

Pemain A.N. Alcaff, Dhalia, Netty Herawaty, Bambang Hermanto, Titien Sumarny, Aedy Moward, RD. Ismail

Format Digital

Jenis Fiksi, Drama

Negara Indonesia

Bahasa Indonesia

Subteks Inggris




 

Penghargaan


Pemenang | Film Panjang Terbaik, Festival Film Indonesia 1955 Indonesia

Pemenang | Penulis Skenario Terbaik, Festival Film Indonesia 1955 Indonesia

Pemenang | Pemeran Utama Pria (Aktor) Terbaik, Festival Film Indonesia 1955, Indonesia

Pemenang | Pemeran Utama Wanita (Aktris) Terbaik, Festival Film Indonesia 1955, Indonesia

Nominasi | Sutradara Terbaik,Asian Film Festival 1955, Indonesia

bottom of page