top of page

Puisi Tak Terkuburkan | A Poet: Unconcealed Poetry



Kamis, 12 MAR, 19.30 | Gudskul

Sabtu, 28 MAR, 14.30 | Paviliun 28

PAVILIUN 28

Jl. Petogogan 1 No.25

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan


GUDSKUL

Jl. Durian Raya No.30, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12620

Donasi Rp30,000

 

Tersembunyi di balik satu babak besar sejarah yang hendak dilupakan, tercecer satu potongan yang lebih kecil lagi. Film Puisi Tak Terkuburkan merekam pengalaman penyair Gayo, Ibrahim Kadir, selama 22 hari masa penahanannya yang tanpa alasan jelas di masa kacau 1965. Di sel yang sesak dan tumpang tindih, Ibrahim merekam dan mempuisikan ratapan kesedihannya menyaksikan orang-orang yang entah bersalah entah tidak, satu per satu hilang tak kembali dari sel itu. Bersama para tahanan lain, ia menenggang ketidakpastian dan ketakutan akan nasib mereka yang tergilas pembersihan yang disponsori negara. Dengan menggali syair khas Gayo yang disebut didong, Garin Nugroho membantu sebuah upaya besar melawan lupa, dari kisah mereka-mereka yang, jangankan nama dan riwayatnya, mungkin bahkan tak pernah tercatat sebagai angka sekalipun.

 

Tahun produksi 1999

Sutradara Garin Nugroho

Durasi 86 menit

Klasifikasi Usia 15+

Pemain Ibrahim Kadir, Pitrajaya Burnama, El Manik, Berliana Febrianti,

Atik Cancer, Amak Baldjun, Jose Rizal Manua

Format Digital

Jenis Fiksi, Drama

Negara Indonesia

Bahasa Indonesia

Subteks Inggris



Penghargaan


Pemenang | Silver Video Leopard, Festival del Film Locarno, 2000, Switzerland

Pemenang | Aktor Terbaik Asia (Penerima Ibrahim Kadir), Singapore International Film Festival 2001, Singapura

Pemenang | FIPRESCI/NETPAC Award (Penerima: Garin Nugroho), Singapore International Film Festival 2001, Singapura


Festival

In Competition | Nomine Film Panjang Terbaik, Singapore International Film Festival 2001, Singapura

bottom of page