top of page

Nokas


Nokas, seorang pemuda 27 tahun di Kupang, NTT, yang bekerja sebagai petani, ingin menikahi kekasihnya Ci, gadis cantik yang bekerja di peternakan ayam. Selain dihantui masa lalu kakaknya yang menjanda karena kehamilan yang tidak berujung pernikahan, Nokas menyaksikan sendiri bahwa tidak mudah menikahi gadis Timor. Pihak keluarga lelaki biasanya diminta untuk membayar mahar kepada orang tua dan saudara pihak perempuan. Jumlahnya tidak tentu, tetapi seringkali jadi arena negosiasi dan adu kuasa dan gengsi. Dengan pendekatan observasional, film perdana Manuel Alberto Maia ini mengikuti usaha Nokas dalam mensiasati biaya pernikahannya.

--

Nokas, a 27 years-old farmer residing in Kupang, intends to marry Ci, his lover. Apart from witnessing his sister's failed relationship prior to this, Nokas also firsthandedly experience the difficulties of marrying a Timorese girl. The groom's family is required to pay dowries to many parties in the bride's family. While the sum is not fixed, it is often became an arena of contested power and market-like transaction. This debut from Manuel Alberto Maia observed Nokas' journey in sailing through this power play.

Sutradara Manuel Alberto Maia | Negara Indonesia | Jenis Dokumenter | Tahun 2016 | Durasi 76 menit | Bahasa Helong, Indonesia | Subteks Bahasa Inggris | Format Digital | Klasifikasi Usia 15+

Still photo © Raketti Films

Penghargaan

Festival

  • Official Selection | Eurasia International Film Festival 2016

  • Nominasi | Dokumenter Panjang | Festival Film Indonesia 2016, Indonesia

  • Official Selection | ScreenDocs Expanded 2016, Indonesia

  • In Competition | Singapore International Film Festival 2016, Singapura

bottom of page